TELUKNAGA,liputan86.com -- Lapak penampungan limbah semakin menjamur di permukiman warga di Kabupaten Tangerang. Salah satunya, di Jalan Babussalam, Kampung Rawa Gempol, Desa Teluknaga, Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang.
Pantauan wartawan di salah satu lapak di alamat tersebut, Rabu (8/12), terlihat sejumlah pekerja memiliki kesibukan masing-masing. Ada yang sibuk menyortir sampah plastik, ada yang mencacah plastik menggunakan mesin, ada yang mencuci plastik hasil cacahan dan ada yang menjemur plastik cacahan yang sudah dicuci.
Area di dalam lapak sekitar 1.500 meter persegi ini, terlihat kumuh. Tak hanya itu, wartawan juga mencium bau tidak sedap dari tumpukan sampah di area lapak. Anehnya lagi, wartawan tidak menemukan instalansi pengelolaan air limbah (IPAL) atau sarana untuk mengolah limbah cair.
Saat dikonfirmasi, Yanto, pemilik lapak, mengakui tidak memiliki sarana untuk mengolah air limbah di lapaknya. Menurutnya, ia langsung membuang limbah cair ke lahan yang dibikin seperti empang.
"Kami tidak tampung limbah plastik unsur B3. Walaupun ada botol-botol oli," klaimnya.
Pria asal Jawa Tengah ini mengungkapkan, sudah berkoordinasi dan menerima izin dari orang Desa Teluknaga dan Kecamatan Teluknaga. "Saya sudah dapat izin dari orang desa dan kecamatan seperti dokumen Surat Keterangan Usaha (SKU)," ucapnya.
"Misalkan, ada yang mau tutup lapak saya, silahkan. Asalkan ganti sisa kontrak lahan yang tiga tahun lagi. Biaya pindah lapak. Dan kerugian selama proses pindah selama lapak tidak beroperasi," tantangnya. (Ys)