Masuk

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Yandri Ketua Internal DPP MIO Indonesia, Minta Ketum dan sekjen DPP MIO Ajukan Surat Pengunduran Diri

Kamis, 26 Mei 2022 | Mei 26, 2022 WIB Last Updated 2022-05-26T14:47:15Z


Jakarta,liputan86.com - Menanggapi Surat Laporan DPW MIO Bengkulu, terkait dengan laporan pemalsuan stempel atau Cap DPW MIO Indonesia Bengkulu di Polresta kota Bengkulu, Yandri, S.S.H. Selaku ketua internal DPP MIO Indonesia angkat bicara.


" Polemik yang terjadi di DPW MIO Bengkulu ini karena kurang pekanya jajaran pengurus DPP MIO Indonesia, harusnya ketika terjadi gesekan organisasi di daerah khususnya DPW MIO bengkulu DPP MIO Indonesia harus mengambil sikap sebelum terjadi lapor melapor antara sama Bandan pengurus di DPW MIO Bengkulu.". Kata Yandri Sinlaeloe,S.H.


Menurut Yandri Sinlaeloe,S.H. yang juga salah satu tokoh sentral di pers nasional, seolah ini dilakukan pembiaran terhadap DPW MIO Bengkulu, sampai-sampai bisa menjadi dua lisme disana, ketidakpekaan DPP inilah yg berdampak pada roda organisasi bahkan bisa berdampak sampai ke DPP sendiri",. Jelasnya.


" Kalaupun saudara Frans Watu selaku sekjen saat ini dan saudara prayogie selaku ketum sudah tidak sanggup lagi untuk mengurus organisasi sampaikan secara terbuka, bikin surat pengunduran diri agar DPP MIO Indonesia bisa mengambil langkah-langkah untuk mencari Colon-calon terbaik, banyak ko di DPP yang punya integritas yang baik bahkan banyak yang sudah berpengalaman di bidang organisasi pers, jadi kalau sudah tidak bisa mengendalikan organisasi dan sudah tidak  ada kepekaan dengan organisasi lagi silahkan saudara prayogie dan saudara Frans watu bikin surat pengunduran diri menjadi ketum dan sekjen",. Pinta Yandri,S,S.H. yang juga selaku ketua perkumpulan pengacara dan penasehat hukum Indonesia kabupaten Tangerang.


Jangan sudah ada laporan ke pihak kepolisan kemudian baru DPP ambil alih dan terbitkan surat, untuk adakan rapat di tingkat daerah, ini kan kacau sekali, padahal setiap perkembangan DPW MIO Bengkulu, selalu di laporkan kepada DPP melalui sekjen, namun di diamkan begitu aja tidak ada tindak lanjut, lalu untuk apa kalian di percaya di DPP untuk memegang kendali roda organisasi, tapi seolah kalian sendiri yang mencederaikan sendiri, entah kurangnya pengetahuan dalam organisasi atau kurangnya bimbingan teknis dari petinggi organisasi kepada dua pengendali organisasi tersebut atau apa? Namun apapun itu saya berharap dewan pakar, dewan pendiri, dewan pengawas harus berikan teguran keras kepada saudara prayogie dan saudara Frans watu, kalau sudah tidak sanggup kembangkan organisasi lagi sampaikan secara tertulis untuk memundurkan diri saja itu lebih kesatria demi berjalannya organisasi yang baik ke arah yang lebih baik lagi",. Tandasnya.


Kalau dipercaya sebagai orang yang memegang kendali organisasi harus siap di kritik yang sifatnya membangun, menjadi seorang ketum itu kedudukan sangat luar biasa apalagi sekjen sentral bangat, jadi kalau tidak mau di kritik ya jangan menjadi pemimpin organisasi, konsukuwensi dari seorang pemimpin itu adalah siap di kritik kalau ada hal-hal yang sudah tidak sesuai dengan roda organisasi, saya kira DPP MIO Indonesia harus dibenahi karena ini telah terjadi penyumbatan Komenikasi antara tingkat  DPW dan juga DPP ini sebuah kelelayan di tingkat DPP bisa merusak citra baik organisasi nantinya, harus segara di benahi fungsikan semua pengawasan internal DPP dan juga extranal, sehingga kedepan sudah tidak ada lagi penyumbatan Komenikasi di setiap - setiap bidang, jangan semua persoalan baik internal maupun eksternal hanya di ketahui oleh ketum sekjen yang lain tak perlu tau ini yang menjadi persoalan mendasar",. Terangnya.

Informasi yang dihimpun Evanisa ketua DPW MIO Bengkulu mendatangi Mapolres kota Bengkulu, Kedatangan ketua Mio dan beberapa komponen penting di Organisasi media cyiber ini untuk melaporkan adanya dugaan pemalsuan Cap Organisasi MIO.


Kejadian dilaporkan dugaan pemalsuan Cap DPW MIO Bengkulu itu bermula pada saat DPW MIO bengkulu sedang adakan rapat tingkat DPW MIO Bengkulu, saat berlangsungnya rapat tersebut ada yang mengantarkan surat ke sekretariat Mio di perumahan Kopri,setelah dibaca  surat yang diantar tersebut merupakan undangan restruktur organisasi yang ditanda tangani Sekretaris MIO dan juga di stempel yang diduga palsu tersebut, akhirnya berujung pada laporan polisi yang di terima oleh SPKT Mapolres kota Bengkulu.( SW/Df/EA)