Tangerang,Liputan86.com- Sejumlah pengunjung keluhkan tarif tiket masuk di wisata pantai KKS yang terletak di wilayah Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten
Pantauan wartawan di Lokasi pada Sabtu, 07 mei 2022 kemarin tepatnya puncak liburan lebaran melihat sejumlah orang meminta pungutan kepada pengunjung. Dalam pungutan tersebut terjadi tiga kali dilakukan, di mulai pintu masuk, bagian tengah hingga di lokasi area pantai tepatnya pada lokasi parkiran, setiap pungutan dimintai Masing - masing pungutan di minta 10 ribu. Jika di kalikan tiga kali pungutan sudah mengocek 30 ribu.
Menanggapi hal tersebut Supriadi Aktivis Pantura angkat bicara soal pungutan yang dilakukan sebanyak tiga kali menuju wisata pantai KSS Sukawali, sangat disayangkan wisata promosi ini harus tercoreng oleh oknum yang tak bertanggung jawab.
Semestinya kata Supriadi Wisata Pantai KSS ini menjadi momentum yang pas untuk masyarakat jika serius kedepannya mau di kelola dengan baik, bukan malah di jadikan aji mumpung dalam momen libur lebaran.
"Kalau kita lihat di pantai itu, apa sih yang bisa di tawarkan untuk pengunjung. Yang dapat menjadi daya tariknya. Jelas ini ga bener setiap orang ingin liburan jelasnya ingin bahagia bersama keluarganya, bukan baru masuk saja sudah dibuat kesal tentu ini membuat citra buruk," jelas Supriadi kepada wartawan
Salah satu tiket pada Wisata Pantai KSS itu juga ditemukan tulisan Karang Taruna Desa setempat, menurut Supriadi jika ini benar mohon dibenahi jangan sampai pihak Lembaga Desa ikut memanfa'atkan momentum ini.
"Saya harap dalam hal ini Muspika Pakuhaji, Pak Camat ,Pa Kapolsek Dan Pak Danramil ambil langkah agar persoalan ini tidak menjadi citra buruk bagi Muspika Pakuhaji, terlebih adanya tiket atas nama Karang Taruna," Pungkasnya
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Desa Sukawali pada saat dihubungi oleh wartawan untuk dimintai keterangan informasinya, sangat di sayangkan pihak Karang Taruna yang semestinya memberikan klarifikasi tapi malah memblikir nomor kontak wartawan
Hingga berita ini diterbitkan penjelasan dari pihak Desa maupun Karang Taruna belum dapat bisa dihubungi.
(Aris)